Sering kali saat kita melihat karya-karya lettering dari beberapa publik figur dalam dunia per-lettering-an, timbul rasa kagum disertai penasaran. "Kok bisa ya karya mereka sebagus itu?". Tentunya mereka yang sudah lama berkecimpung di dunia tulis-menulis indah tidak serta merta karya mereka bisa sebagus itu.
Dibalik karya-karya yang sudah dihasilkan pasti ada proses yang dilalui dan tentunya beberapa teman-teman memiliki beberapa metode khusus yang ditempuh. Akan tetapi jika ditarik benang merah, kuncinya adalah satu yaitu konsistensi. Konsiten berlatih, entah itu berlatih basic maupun berlatih menulis apa saja.
Berikut ini adalah beberapa tips yang biasa saya lakukan dalam berlatih lettering. Sekali lagi ini cara yang saya lakukan secara pribadi. Jika ada cara lain yang biasa teman-teman lakukan, silahkan berbagi di kolom komentar ya.
Basic strokes and composition
Ibarat rumah, basic strokes dan komposisi adalah pondasi yang memperkokoh rumah yang akan kita bangun. Jika teman-teman serius untuk belajar calligraphy, saran saya ada baiknya untuk mempelajari basic strokes. Sedangkan komposisi lebih cocok untuk kalian yang ingin belajar hand-lettering. Walau tidak menutup kemungkinan karya kaligrafi yang rumit juga membutuhkan komposisi dalam penyusunan elemen-elemen tulisan.
Basic strokes yang umum dipelajari biasanya berkutat di bagaimana menarik garis ke atas dan bagaimana menarik garis kebawah. Karena sejatinya huruf-huruf dalam alfabet juga tersusun dari basic strokes. Misal, huruf "a" terbentuk dari susunan huruf "o" dan "i" yang dipadukan.
Mempelajari hal yang sama secara berulang-ulang tentunya akan mendatangkan rasa bosan. Untuk permulaan, kalian dapat menentukan berapa lama akan belajar basic strokes. Pengalaman pribadi saya sendiri, pertama belajar basic hanya bertahan selama sebulan. Itu pun banyak bolosnya. hehehe. Akan tetapi setelah saya bandingkan antara tulisan sebelum dan sesudah belajar basic strokes, perbedaannya akan terlihat sekali.
So, jangan malas belajar basic strokes ya.
Tools yang nyaman
Tools is just a tools. It's all about how you use it. Pernah dengar dengan peribahasa ini? Memang yang namanya tools tergantung dari yang menggunakan. Tools mahal belum tentu menghasilkan karya mahal. Kuncinya ada pada penggunaannya. Jika kalian nyaman dengan tools yang kalian gunakan saat ini, lanjutkan!!!
Kuasai penggunaannya, rajin-rajin bereksperimen menggunakan tools tadi pada media yang berbeda. Seperti kata mas @dimazfakhr,
Yang terpenting kita tahu harus menggunakan alat apa untuk membuat hasil yang maksimal.
Karya para Master
Di bangku sekolah, seorang guru tentunya akan memberikan contoh terlebih dahulu sebelum memberikan ujian untuk murid-muridnya. Sama halnya dengan belajar lettering, terkadang kita perlu untuk melihat karya-karya dari para master. Sebutan master di sini merujuk pada beberapa artis yang telah terlebih dahulu berkiprah di dunia hand-lettering.
Ambil beberapa contoh karya dari artis lettering yang kalian kagumi. Pelajari anatomi dari karya-karya beliau. Cari apa yang menjadi ciri khas dari sang empunya karya. Bila perlu, praktekkan, buat salinan dari karya tersebut. Proses menyalin ini untuk sekedar mempelajari saja tanpa perlu kita upload di media sosial. Bedakan menjiplak dan terinspirasi.
Buku adalah jendela dunia
Ungkapan yang kita kenal mulai dari bangku sekolah dasar ini ternyata juga berlaku dalam hal belajar lettering juga, loh. Ada beberapa buku yang dapat teman-teman jadikan rujukan dalam belajar lettering. Salah satunya "Lettering & Type, Creating Letters and Designing Typefaces" oleh Bruce Willen dan Nolen Strals.
Konsistensi
Konsistensi. Satu kata yang mudah diucapkan tapi susah dipraktekkan. Dalam belajar, apalagi belajar lettering yang lebih berfokus pada proses, konsistensi adalah kunci dari semua tips yang sudah saya sebutkan di atas. Membiasakan jari jemari kita untuk dapat menghasilkan karya yang indah, membutuhkan proses, waktu dan tentunya materi (tools dan media juga butuh duit, hehehe).
Konsistensi. Satu kata yang mudah diucapkan tapi susah dipraktekkan. Dalam belajar, apalagi belajar lettering yang lebih berfokus pada proses, konsistensi adalah kunci dari semua tips yang sudah saya sebutkan di atas. Membiasakan jari jemari kita untuk dapat menghasilkan karya yang indah, membutuhkan proses, waktu dan tentunya materi (tools dan media juga butuh duit, hehehe).
Itu tadi beberapa tips belajar hand-lettering yang saya gunakan sampai saat ini. Sekali lagi, mungkin ada tips lain yang tidak sempat saya sebutkan di sini. Jika teman-teman memiliki beberapa tips lain, silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar.
Oh iya, kalian boleh request juga loh. Jika ada kesulitan dalam proses belajar, saya dengan senang hati akan membantu kalian. Bukankah semakin ilmu disebarluaskan, semakin bertambah pula ilmu yang ada pada yang menyebarkannya.
See you next time...
